Sabtu, 08 Oktober 2016

155

Diposting oleh Fanisa Story di 21.43 0 komentar


“Memilih untuk tetap tinggal, adalah pilihan setelah takdir memulainya melalui pertemuan”


Tiga puluh hari adalah waktu yang diberikan kepada kita untuk menyelesaikan tugas bertema Kuliah Kerja Nyata. Melewatkan tiga puluh hari bersama, memang bukan waktu yang singkat tapi juga tidak bisa di katakan lama. Aku menaruh janji pada diriku untuk tidak melepaskan kalian setelah tiga puluh hari usai, bagiku kalian adalah hadiah yang di berikan Sang Penyayang di usiaku yang genap 21 tahun saat itu. Kalian akan menjadi bagian dari kisah hidupku, akan jadi satu hal yang menjadi perhatianku, akan jadi satu diantara kata “Kita” yang sudah kumiliki jauh sebelum kita dipertemukan. Hari demi hari berjalan begitu saja, tidak ada satu hari pun yang terlewati tanpa mencoba membaca diri kalian satu demi satu.
Bagiku, mengenal kalian lebih jauh dari seorang kenalan adalah misi tersendiri.  Sayang rasanya, ketika tiga puluh hari terlewati tanpa bekas. Biarkan saja cerita tiga puluh hari saat itu menjadi tiket kita untuk jauh lebih dekat dan merasa nyaman satu sama lain. Dan benar saja, bermula dari tiga puluh hari, kita semakin dekat dengan sendirinya. Ada bagian-bagian dari diri kita yang tanpa sadar telah terdorong untuk lebih bisa menikmati setiap waktu yang kita habiskan bersama, ada keengganan ketika kita harus kembali pulang, kembali beraktivitas, kembali pada rutinatas sebelum kita saling mengenal.
Hidup memang akan selalu berputar, setiap kisah akan selalu berganti, setiap pertemuan akan menemui akhir pada garis waktu tertentu. Maka sebelum segalanya berubah, sebelum segalanya berakhir, ku harap akan lebih banyak cerita yang kita tulis dalam kisah ini. Tidak ada pertemuan yang tanpa arti, tidak pula ada takdir yang tak berperan pada setiap kejadian.
Terimakasih untuk tiga puluh hari yang telah kita lewati bersama, terima kasih karena pada akhirnya memilih untuk tetep tinggal. Semoga, sebelum waktu membuat segalanya berubah, sebelum takdir mempertemukan setiap kita pada kata “kita” yang baru, kita masih tetap diberi kesempatan menuliskan cerita yang sama, menghabiskan waktu bersama meski hanya ditemani secangkir kopi panas, obrolan tak bermakna di sore hari hingga larut malam, semua akan jadi hal yang menyenangkan untuk kita kenang dikemudian hari.


 

 

Fanisa Story Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea